Berikut adalah beberapa contoh praktik SEO Black Hat:
-
Keyword stuffing: Ini adalah praktik memasukkan kata kunci secara berlebihan ke dalam konten website dengan maksud untuk memanipulasi peringkat mesin pencari. Contohnya termasuk memasukkan kata kunci dalam tag judul, meta description, body copy, dan bahkan alt text gambar secara berlebihan.
-
Cloaking: Ini adalah praktik menampilkan konten yang berbeda kepada pengguna dan mesin pencari. Contohnya termasuk menampilkan konten yang dioptimalkan untuk kata kunci kepada mesin pencari, tetapi menampilkan konten yang berbeda kepada pengguna.
-
Pembuatan tautan yang tidak natural: Ini adalah praktik membangun tautan ke website Anda dari situs web berkualitas rendah atau tidak relevan. Contohnya termasuk membeli tautan, menggunakan jaringan tautan, dan mengomentari spam.
-
Pengalihan tersembunyi: Ini adalah praktik mengalihkan pengguna dari satu halaman web ke halaman web lain tanpa sepengetahuan atau persetujuan mereka. Contohnya termasuk menggunakan pengalihan 301 untuk mengalihkan pengguna dari halaman web yang dihapus ke halaman web baru, atau menggunakan JavaScript untuk mengalihkan pengguna dari satu halaman web ke halaman web lain.
-
Teks tersembunyi: Ini adalah praktik menyembunyikan teks dari pengguna, tetapi membuatnya terlihat oleh mesin pencari. Contohnya termasuk memasukkan teks putih dengan latar belakang putih, atau memasukkan teks di balik gambar.
Penting untuk dicatat bahwa praktik SEO Black Hat dapat menyebabkan website Anda dihukum oleh mesin pencari. Jika website Anda dihukum, peringkatnya akan turun dan mungkin sulit untuk mendapatkan kembali peringkatnya.
Lebih baik menggunakan praktik SEO White Hat untuk meningkatkan peringkat website Anda. Praktik SEO White Hat etis dan sesuai dengan pedoman mesin pencari. Mereka juga akan memberikan hasil yang berkelanjutan dan jangka panjang.
Posting Komentar untuk "Contoh Praktik SEO Black Hat dan Risikonya"