Penyebab kista ovarium dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
- Kista fungsional: Kista fungsional adalah kista yang terbentuk sebagai bagian dari siklus menstruasi. Kista fungsional biasanya tidak berbahaya dan hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu atau bulan. Beberapa jenis kista fungsional yang umum terjadi adalah:
- Kista folikel: Kista folikel adalah kista yang terbentuk di folikel, yaitu kantung yang berisi sel telur. Kista folikel biasanya muncul selama fase folikular dari siklus menstruasi.
- Kista korpus luteum: Kista korpus luteum adalah kista yang terbentuk di korpus luteum, yaitu sisa folikel setelah sel telur dilepaskan. Kista korpus luteum biasanya muncul selama fase luteal dari siklus menstruasi.
- Kista nonfungsional: Kista nonfungsional adalah kista yang tidak terbentuk sebagai bagian dari siklus menstruasi. Kista nonfungsional dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk:
- Endometriosis: Endometriosis adalah kondisi di mana jaringan endometrium, yaitu jaringan yang melapisi rahim, tumbuh di luar rahim. Jaringan endometrium yang tumbuh di luar rahim dapat membentuk kista.
- Sindrom ovarium polikistik (PCOS): PCOS adalah kondisi yang ditandai dengan ovulasi yang tidak teratur, kelebihan hormon androgen, dan kista ovarium.
- Infeksi: Infeksi, seperti infeksi panggul, dapat menyebabkan kista ovarium.
- Tumor: Tumor, baik jinak maupun ganas, dapat menyebabkan kista ovarium.
Kista ovarium dapat terjadi pada wanita di semua usia, tetapi paling sering terjadi pada wanita berusia 20-40 tahun. Kista ovarium biasanya tidak menimbulkan gejala, tetapi jika kista berukuran besar atau pecah, maka dapat menimbulkan gejala, seperti:
- Nyeri perut atau panggul
- Pembengkakan perut atau panggul
- Nyeri saat berhubungan seksual
- Perdarahan vagina yang tidak teratur
- Mual dan muntah
Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Posting Komentar untuk "Penyebab Kista Ovarium"